10/02/12

“No.7 "

Karen's Note



Title : “No.7 " *judul teraneh yang pernah saya buat :X
Genre: Romance => andalan Author :3 *lemparin permen
Cast: Nakajima Yuto,Nakajima Kento,RUKI (the gazette),Kai (The Gazette), Sora
Type : One Shoot *dor!!! => suara balon meletus *digeplak reader
Rating : Bimbingan Konseling *author diiket dipohon toge #coret#


Yuuma: maaf reader.. istri saya lagi kumat,sebelum membaca FF karangan istri saya ini,marilah kita berdoa menurut kepercayaan masing masing..selamat makaaaaaan :D *lempar panci

DENG DENG DENG- bel masuk berbunyi,memecah kesunyian pagi itu. Beberapa burung yang tadinya bertengger malas di pohon- pohon rindang sekitar sekolah itu pun  mengangkasa karena saking kagetnya. Para siswa yang terlambat  saling beradu cepat memasuki gerbang sekolah yang sudah hampir ditutup. Namun sepertinya tidak berlaku dengan 3 orang itu. Mereka mengenakan seragam sekolah yang sama dengan murid murid yang berlarian tadi. Ketiganya dengan santai berjalan menuju gerbang yang sedang digembok oleh petugas.
“sumimasen..kami mau masuk” ucap pemuda yang berambut pirang
.dandannya layaknya gangster, tatapanya begitu tajam, membuat si petugas tadi mungkin sedikit takut dan  akhirnya membukakan pintu  untuk mereka.
“arigatou jii-chan” ucap pemuda  berambut  hitam dengan nada diimutkan,namun dandananya tak beda jauh dengan yang bermabut pirang, hanya saja dia terlihat lebih ramah .
“nande ..? onii-chan haruskah kalian juga masuk sekolah yang sama denganku?”
 “Ingat kami mengawasimu kali ini”
“brisik,tanpa kalian beritahu aku juga sudah tau “
“bagaimana bisa tahu?”
“pokonya aku tau!” ucap anak perempuan yang datang dengan dua pemuda tadi. Dia nampak kesal ,dipercepat langkahnya tak ingin terlalu dekat dengan dua kakaknya.
“hooi sora..chotto matte..”  mereka bertiga menuju ruang kepala sekolah.

            *************

“jangan sampai kau melihat nomor 7 mengerti?” ancam Ruki mendekatkan kepalanya ke telinga sora sebelum mereka berpisah . Ruki dan Kai masuk dikelas 3-1 sedang sora masuk dikelas 2-4
“Wakatta..wakatta..cepat pergi” usir Sora  dengan suara direndahkan karena disampingnya ada sensei yang akan menunjukan kelasnya.
Suasana kelas 2-4 berubah menjadi riuh begitu Sora menginjakan kakinya dikelas itu. Beberapa anak perempuan mengamati dandanan Sora, yang meskipun mengenakan seragam murid perempuan, namun dandanan rambutnya layaknya anak laki laki. Ditambah gelang besi yang dikenakanya menambah kesan sangar pada gadis itu.
“silahkan Sora kau boleh duduk”
Sora melangkahkan kakinya menuju bangku yang kosong yang letaknya paling belakang ,tepat samping jendela.
“BRAK!” pintu tiba- tiba saja digeser dengan kasar,
“NAKAJIMAA!!! Kau telat lagiiii!!!!!!!”
“aa.kusso..” desis Yuto kemudian menunjukan cengiran mautnya yang justru membuat sensei makin naik darah. Belum sempat sensei mengeluarkan kutukanya pada Yuto satu orang lagi muncul kali ini dengan cengiran kelincinya
“Kau juga NAKAJIMA-PYON! ,kalian berduan cepat berdiri di depan kelas sampai pelajaran saya selesai!!!”
 “sial”ucap Sora tersenyum  menatap dua pemuda tadi

                                       ***************


Sudah seminggu lamanya Sora dan dua kakaknya sekolah di SMA kyoyo. Dalam waktu singkat ketiganya menjadi sangat popular. Ketiganya membentuk band yang diberi nama The GAZZ ,fan fan pun bermunculan terutama fans Kai yang selalu saja histeris saat Kai melambaikan tanganya.
“mereka lucu ya..”  Kai melambai lambaikan tanganya sepanjang koridor yang tengah dipadati murid -  murid.
“hoi sora kau tidak melihat nomor 7 kan?” Sora menggeleng pelan
“kau bisa mati kalau melihat nomor  7 ingat itu” bisik Kai . Sora hanya bisa menghela nafas

                               ********************

“aaaah payah lama lama fans kita kesedot oleh band nya Sora tuh” Kento mengacak- ngacak rambutnya. Dihempaskan tubuhnya ke sofa yang ada di ruang latihan. Sedangkan Yuto sibuk mengecek cymbal
“lalu mau gimana lagi..mereka memang bagus “ timpal Yuto santai, kali ini mengecek bass drum
“hoi yuto..kau mau taruhan nggak?”
“heh?” Kento tersenyum licik

Pulang sekolah tak biasanya Yuto berdiri di depan pintu gerbang ,dia menuggu seseorang,tak lama orang yang dinantinya muncul juga. Orang itu adalah Sora
“Sora-chan “ panggilnya. Sora nampak terkejut melihat Yuto
“doshite?”
“i iye...” jawab Sora gemetaran
“hoi daijobu?”
“nanaban ..” ucap Sora ketakutan
“7?” Yuto celingukan dilihatnya angka 7 dari kalender di pos satpam
“hahahaahaha sekarang memang tanggal 7 Januari”
“aku tidak mau melihat 7”
“tapi kau sudah melihatnya.”
“gomen ,aku harus pulang” Sora berlari meniggalkan Yuto.
“gadis aneh” gumam yuto
“hoi soraaaaa matteee!!”
-
-
-
“kenapa kau naik bis yang sama denganku?” tanya Sora kesal,disebelahnya Yuto duduk sambil mendengarkan lagu dari ipodnya. Sora melepas earphone yang dikenakan Yuto
“aissshhh apa siih!!” dengus Yuto kesal,dipasang kembali earphonenya, namun Sora kembali melepasnya.
“kenapa mengikutiku?”
“hah? Enak saja aku memang naik bus ini, sok tau !! sini kembalikan earphoneku”
“iiye.. weeee” Sora menjulurkan lidahnya. Dipasangnya earphone Yuto di telinga kananya, sedangkan yang sebelah kiri diberikan pada yuto
Sepanjang jalan, secara aneh obrolan diantara mereka semakin akrab. Bahkan sesekali Sora tertawa lepas, hal yang tak pernah ditunjukanya di sekolah.
“jaa .. oh ya..arigatou” Yuto malah kebingungan dia merasa tidak melakukan apapun untuk Sora
“arigatou untuk lagunya..”
“unn..”
Yuto memandangi punggung sora yang semakin menjauh dan akhirnya menghilang di tikungan. Yutoo mengeluarkan keitainya dan menghubungi sebuah nomor.
“Kento..sepertinya aku berhasil”  Yuto tersenyum penuh kemenangan.


“kenapa pulang telat?” sesampainya di rumah Kai dan Ruki sudah menunggu di ruang tamu mereka yang berpencahayaan temaram
“kegiatan klub” jawab sora berbohong, kemudian melenggang menuju kamarnya.
“kau tidak melihat 7 kan?” tanya Kai  tiba -tiba mengagetkan sora yang tengah berbaring.
“bisakah kau ketuk pintu dulu?” Sora mengkerucutkan bibirnya .

                              *************

Angin malam berdesir lembut masuk membelai tirai,  menyibakan sebagianya . Sora bisa melihat di luar sedang bulan purnama. Dialihkan pandanganya pada Kai dan Ruki yang tengah membaca buku di ruang tengah . Wajah Kai dan Ruki  berubah pucat
“kalian mau berburu?” tanya Sora .
“hmm..kami akan pergi seminggu ,selama kami tidak ada pastikan kau tidak melihat 7 atau kau mati”
“wakatta..”
PLOOP- keduanya pun menghilang bersamaan dengan asap yang muncul dengan suara tadi
“dasar vampire” desah sora menutup pintu kamarnya.

Selama Kai dan Ruki pergi, Sora kerap kali membawa beberapa temanya   ke rumah. Gadis itu nampak kesepian . dari sekian teman yang dibawanya ada pengunjung tetapnya. Mereka adalah Nakajima Brothers , mereka sering bermain main diruang latihan khusus milik Kai dan Ruki .

JREEEENG- Kento menutup permainan lagu mereka dengan petikan  gitarnya.
“sugoooooooooooiii” Seru Yuto mengikuti dua temanya yang duduk di sofa.
“hei bagaimana kalau kau masuk band kami?’ tawar Yuto disambut kernyitan dahi Sora.
“imposible.. aku setia dengan kakakku “ timpal Sora dingin
“tapi beberapa bulan lagi kakakmu kan lulus” Kento meneguk air dingin yang sudah disiapkan Sora.
“aku juga akan lulus” ucap Sora pelan hampir tak terdengar.
“ayo main lagi..satu lagu lagi okeee?!!” teriak Sora bersemangat

Rumah Sora kembali sepi ,Yuto dan Kento baru saja pulang. Besok Ruki dan Kei akan pulang ke rumah .
“jadi ini terakhir ya..haaah..sial” Sora kembali ke ruang latihan bermaksud membereskan sampah - sampah yang dibuat Kento dan Yuto .Saat hendak memungut sampah sora melihat sebuah dompet tergeletak di sofa
“loh dompet Kento ketinggalan”  Sora berlari keluar rumah, berharap  Kento belum jauh.


“besok aku akan menembaknya?”
“kau yakin berhasil?”
“tentu saja ,kau tidak lihat tatapanya padaku? Sudah.. kali ini kau kalah.. siapkan saja sepasang stick drum baru untukku hahaha”
“aku tidak yakin Sora akan menerimamu..” ucap Kento dengan nada mengejek.
Pembicaraan berbahaya mereka didengar oleh Sora yang ternyata sudah sejak tadi  berada di belakang mereka.

“apa sora kaujadikan taruhan?” tanya Sora
“hahaha tentu saja  “jawab Yuto . Sedetik kemudian keduanya sadar kalau itu suara Sora
“Sora!!” seru keduanya bersamaan
“apa selama ini kau baik padaku karena taruhan konyol  Yuto-kun!” suara Sora gemetar
“s Sora b bukan begitu aku hanya..”
“hanya untuk drum stick kan? Baka..! kau menukar nyawaku dengan drum stick...? lucu sekali..aku benci kalian!!” Sora berlari meniggalkan keduanya
“soraaaa!!!!!”
_
-
-
-


-BRAKKK - Sora membanting pintu kamarnya.
“YUTO baka!! manusia menyebalkan !..tapi kenapa aku harus jatuh cinta dengan manusia macam dia..baka baka baka!” Sora menangis sejadi-jadinya dirumah yang sepi itu di saksikan para hewan nokturnal yang mulai berpatroli, mengintainya bagaikan tahanan yang patut dikasihani .
Sora terbangun dengan mata sembab. Dilihatnya kalender ,
” 7 Februari”
“aku benar benar melihat 7 sekarang” ucap Sora sedih. Beberapa jam lagi Kai dan Ruki akan pulang


                                                          ***********

-BRAK!! SORAAAAAAA!!” Ruki dan Kai terengah- engah ,keduanya mengedarkan pandangan ke penjuru rumah. Tidak ada Sora.
“Yabai ..bau Sora hilang..” Kai panik, dilihatnya kamar Sora kosong ,hanya sebuah jam pasir yang tergeletak diatas meja. Kai menatap jam pasir  yang sudah separuh jalan itu
“2 jam lagi “ ucap Ruki
“bad luck 7,dia bertemu dan jatuh cinta pada nomor 7 “ Kai terduduk disamping ranjang sora. Ingatanya  kembali ke 500 tahun yang lalu.

7 Februari 1512
Sora tengah terduduk,gadis itu menangis. Kai menghampiri adiknya itu, membawakan seekor kelinci
“cobalah darah hewan ini.,kau belum makan sejak 1 bulan yang lalu” Sora menatap sendu pada kelinci putih yang  dibawa kakaknya.Sejak terlahir sebagai vampir dia belum sedikitpun mencicipi darah. Paling sesekali dia hanya meneguk habis persediaan anggur merah di gudang keluargnya.Sora tak seperti vampr lain.dia dikutuk . dia akan mati jika kelak mencintai 7 orang yang sama. Pada umurnnya yang ke 20 tahun ,dia sudah mencintai 2 orang Nakajima Yuto. Yuto yang kedua telah mati  pagi ini karena sebuah kecelakaan.
“nii-chan..bisakah kita mati?” tanya Sora ,Kai mendelik mendengar pertanyaan adiknya itu.
“apa maksudmu?”
“begitu menyakitkan jika harus menyaksikan orang yang kita cintai pergi ..tidak bisakah kita juga seperti itu,hidup dan mati layaknya manusia?”
“Baka! sudah jangan katakan itu lagi..minumlah jika lapar, oh ya..jangan bertemu dengan nomor 3 ,ingat itu.” Sora tersenyum pahit  memandangi wajah kakaknya yang khawatir. Dan begitulah, semenjak itu kemanapun Sora pergi Kai dan Ruki selalu ada, keduanya tak mau Sora bertemu dengan yuto yuto yang lain. Meskipun begitu, keduanya gagal karena Sora selalu menemukan nomor 3 ,4 dan seterusnya sampai nomor 7 dimana merupakan orang terakhir yang bisa Sora cintai.
End of Flashback

“aku akan mencari orang nomor 7 dan membunuhnya” ucap Ruki garang,namun Kai menahanya.
“biarkan Sora menikmati detik detik terakhirnya..hanya awasi saja dia..”
Ruki untuk pertama kalinya menangis,dia gagal sebagai seorang kakak,dia telah melanggar amanat ibu dan ayah mereka yang rela mati demi kehidupan Sora.

                                 ************
Sora melangkahkan kakinya ke dalam bus,meskipun dia sendiri tak tau kemana bus itu akan membawanya toh dia juga akan menghilang beberapa menit lagi.
Satu persatu penumpang keluar,hanya tersisa Sora seorang. Dari jendela bus Sora bisa melihat bulan yang bertengger di kelamnya langit sore ,bulat dan dingin.
“Sora..”  Sora terlonjak kaget ,sosok Yuto, orang  ke tujuh itu berdiri di hadapanya sekarang.
“kenapa kau disini?” tanya Sora dingin , berusaha untuk tidak bertemu dengan  tatapan  Yuto
Yuto duduk disebelah Sora,Sora hanya diam.

NYUT- Yuto memasangkan earphone ke telinga  kiri Sora. Dia memutar lagu yang sama seperti saat di bus dulu.
Sora menitikan air matanya kembali,

Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte
Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite

“Nagareboshi..heh? kenapa lagu ini harus menjadi  pengantar akhir hidupku, lagu penuh harapan  didengarkan oleh makhluk yang tak punya harapan sepertiku ?lucukan?”  Yuto menghapus air mata Sora dengan jari jarinya.
“gomenasai..aku tak tau kalau akulah nomor sialmu..aku nomor7 kan?” Sora membelalak,bagaimana yuto bisa tau akan hal itu.
“Kai,kerumahku tadi..dia menceritakan semuanya” Yuto menatap langit langit bus yang bercat abu abu.
“gomen ne sora-chan..”
“iiee.. aku harusnya berterimakasih bertemu denganmu..karenamu aku tidak lagi harus bersedih  menyaksikan satu persatu  orang yang kucintai pergi meniggalkanku di dunia yang sepi ini”
“tapi aku akan kehilangan orang yang kucintai.” Ucap Yuto menatap pilu gadis disebelahnya itu.
“heh..aku kan hanya taruhan?”
“ bagaimana kalau akhirnya aku benar benar menyukaimu? Aku jatuh cinta dengan vampir bodoh dihadapanku..” Sora tertegun, matanya panas, air mata kembali membajiri pipinya. Dibekap mulutnya agar tidak terisak terlalu keras
“maaf..sora-chan..harus mengatakan yang sesungguhnya justru di saat kau akan pergi..aku benar benar angka sial untukmu kan?” Sora menggeleng.Ditatapnya Yuto yang juga mulai menangis
“kau angka terbaikku..aishiteru nanaban-kun” seulas senyum termanis untuk pertama kalinya menghiasi wajah gadis yang tengah sekarat itu. Perlahan tubuh sora memudar..
“bolehkah aku bersandar dibahumu untuk terakhir kalinya?” pinta sora.Yuto menagngguk mengiyakan. Yuto menggenggam erat tangan Sora yang belum memudar.perlahan dia merasakan genggamanya mulai hampa ,digantika dengan udara yang begitu hangat..
“sekarang aku percaya kalau setiap manusia memilik 7 kembaran di dunia ini” suara sora terdengar lirih ,Yuto hanya bisa menangis melihat perlahan tubuh Sora  menghilang
“Sayonara..nanaban-kun.. Aishiteru “


Owariiiiiiiiiiiiii gimana ceritanya? Aneh y? T^T *lap ingus. Kalo jelek harap dimaklumi namanya aja epep ababil garapan author abal abal .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave coment and you make me smile :)

/*--- Spam Comments ----*/ p .spammer-detected {background-color: #ffffff;} textarea { background-color: #ff0000; width:98%; height:100px; overflow:auto; display:block; margin:10px auto; }